Sabtu, 28 Januari 2012

ORANG YANG MENYENDIRI

ORANG YANG MENYENDIRI, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.


Ini adalah kalimat yang ditulis oleh Salomo (Sulaiman).
Mengawali dari pemikiran terhadap 'orang yang menyendiri' saya jadi teringat akan kehidupan seniman. Seniman yang sedang mencari ide, inspirasi, cenderung mengasingkan dirinya agar mendapat apa yang diingikannya dari hasil ide. Situasi menyendiri dalam pikiran yang fokus terhadap sesuatu. Jangan coba-coba mendekati atau mengganggu konsentrasi seniman apabila wangsit sedang menghampiri kalau tidak mau disambit.


Menyendiri dalam konteks di atas yang di maksud oleh Salomo, memang menggambarkan kondisi yang negatif. Orang-orang yang penyendiri cenderung introvert yaitu bersikap dan bertindak menurut pikiran diri sendiri tanpa peduli akan orang lain /Kamus Serapan Asing, JS.Badudu, hal.161; adalah orang sensitif di mana amarah cenderung meledak-ledak atau bahkan diam namun menyimpan dendam karena hati yang terusik.


Menyendiri karena sensitif atau sikap introvert bukanlah suatu sifat pendiam yang positif ataupun rendah hati. Bahkan sifat menarik diri dari lingkungan ini lebih tepat dikatakan sifat tinggi hati, congkak dan mau menang sendiri sebab itdak mampu menerima pertimbangan atau kritikan bahkan masukan dari lawan bicara, menganggap diri lebih benar dari pada menerima perkataan lawan bicara.


Berbeda dengan sikap 'menyendiri' yang di sebut 'retret'. Retret adalah sikap mengundurkan diri dari orang ramai untuk bertenang-tenang atau menenangkan batin /KSA, JSB, hal.306.
Menyendiri di sini adalah mengkondisikan pemikiran sebagai introspeksi diri agar menjadi lebih baik. Biasanya menyendiri ini disertai doa bahkan puasa atau cenderung ke arah kerohanian.


Kita ingat pertapa. Pertapa adalah orang yang mendisiplinkan dirinya sedemikian rupa terhadap pemikiran dan keinginan tubuh. Pertapa juga membutuhkan situasi tenang tanpa keramaian sehingga lebih cenderung menyendiri. Menyendiri pada pertapa berkonsep lahir dan bathin. Pertapa dalam kesendiriannya mempunyai suatu tujuan terhadap pencarian diri dan ilmu tertentu.


Apakah Anda sedang dalam kondisi menyendiri? Menyendiri yang bagaimana? Ingatlah, pemikiran yang terbuka terhadap segala bentuk pemikiran dari luar tubuh yang membuat kita berkecil hati, kecewa, amarah, dendam, sakit hati, bukanlah sikap yang baik untuk membuat kita menyendiri, sebab dapat menimbulkan dendam, luka dan semangat yang patah. Namun apabila Anda menyendiri karena alasan tertentu agar meningkatkan hidup lebih baik adalah sikap menyendiri yang positif disertai batasan waktu tertentu dan kembali kepada kehidupan bersosial yang normal.


Namun, alangkah baiknya apabila kita memberi waktu 'menyendiri' dalam satu hari untuk melakukan perenungan-perenungan yang baik yang terjadi pada hari itu dan harapan yang baik untuk hari esok. Dengan dilakukannya perenungan yang mengawali hari dan mengakhiri malam kita seakan mempunyai diari yang tertulis dalam bathin, suatu rambu-rambu yang mengajari diri sendiri untuk hidup bijaksana dan berhikmat. Dengan demikian kita mngawali suatu hari yang baru dan semangat yang baru pula. Selamat menikmati hidup.

Sabtu, 21 Januari 2012

APAKAH LUKA MERUPAKAN KONSEKUENSI DARI CINTA?

APAKAH LUKA MERUPAKAN KONSEKUENSI DARI CINTA?
by Nancy Meinintha Brahmana on Thursday, 19 January 2012 at 08:30


Suatu judul yang panjang diakhiri dengan tanda tanya. Artikel ini memunculkan dua buah topik yang sebenarnya bertolak belakang namun sebagian manusia membawanya sebagai pasangan yang saling bergandengan tangan. Topik yang pertama adalah LUKA dan yang kedua adalah CINTA. Apakah keduanya dapat kita satukan ataukah keduanya berjalan sendiri? Hari ini kita mencoba untuk membahasnya secara sederhana.


LUKA, secara harafiah mempunyai arti: cedera pada kulit karena terkena benda tajam, dsb /Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal.436. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa yang mendapat perasaan terluka dan sakit perih akibat benda yang mampu membuat luka sehingga kemungkinan mengeluarkan darah adalah kulit. Kulit diciptakan Tuhan sebagai indera perasa tubuh. LUKA adalah bentuk kata benda. Suatu benda dapat terlihat atau tidak terlihat. Luka pada kulit adalah benda yang dapat dilihat.


CINTA, mempunyai arti : perasaan sayang sekali, suka benar /KBBI, hal.166. CINTA dapat menjadi kata benda ataupun kata kerja.


Tuhan menciptakan manusia untuk dapat mencinta, mencintai dan terluka. Mencintai seseorang yang berarti mempunyai perasaan sayang sekali, suka benar kepada seseorang tersebut dapat mempengaruhi seluruh aspek hidup dan perilaku kehidupan seseorang. Bahkan orang jahat sekalipun apabila terkena cinta maka yang jahat dapat berubah menjadi baik. Seorang anak yang nakal yang tidak pernah merasakan cinta keluarga dapat berubah kehidupannya apabila mendapatkan cinta dari manusia. CINTA adalah kata lain dari KASIH. Cinta dan kasih bagaikan udara yang tiada terpisahkan. Bagaimana manusia dapat mencintai apabila tidak ada kasih? Atau, bagaimana ia dapat mengasihi apabila tidak disertai cinta? Lalu, apakah itu KASIH yang sebenarnya? ALKITAB menuliskan penjabaran tentang KASIH sebagai berikut: " Kasih itu sabar, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan, tidak bersukacita karena ketidakadilan, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." KASIH adalah landasan, alas, dasar dari CINTA. Di luar konteks ini, apa yang diperbuat oleh manusia yang dikatakan cinta kepadanya bukanlah cinta namun egoisme semata-mata. Kasih tinggal tetap, tidak digoyahkan oleh waktu. Kasih adalah dasar yang kuat sehingga tidak mampu mengguncangkan hati untuk tidak mengasihi.

Manusia yang sedang dalam keadaan mengasihi atau mencintai seseorang tidak akan melakukan kejahatan ataupun melukai seseorang yang dikasihinya. Dapat dikatakan pula manusia yang mempunyai kasih tidak akan melukai orang lain. Namun orang yang melukai orang lain dengan mengatakan cinta atau kasih, dapat dikatakan kebohonganlah yang sedang dikatakannya.


Dapatkah manusia terluka? Tentu saja manusia dapat terluka. Manusia adalah benda hidup yang bergerak dan bersentuhan dengan benda lain. Sentuhan tersebut dapat kemungkinan menjadi luka pada tubuh. Lalu, dapatkah HATI terluka? Keadaan hati terluka adalah suatu keadaan, rangsangan, yang dipicu oleh pemikiran serta pemahaman kata-kata yang masuk dalam diri seseorang, yang menyakitkan, apabila ia menerimanya untuk diambil menjadi bagian yang disimpan ataupun dinikmati dalam perasaan pemikirannya. Yang terluka adalah PERASAAN. Perasaan adalah pengembangan sikap dalam pemikiran manusia yang disertai pola pikir. Segala pemikiran manusia yang bertumbuh dari kecil membentuk jiwa dan pola pikir seseorang. Jiwa dan perasaan membentuk suara hati manusia. Manusia menyerap begitu banyak kondisi dalam lingkungan kehidupannya. Kondisi yang diserap diperoleh dari luar tubuhnya masuk ke dalam pemikirannya. Segala sesuatu dalam pemikiran manusia adalah milik manusia tersebut namun manusia itu dapat menolak pemikiran yang datangnya dari luar untuk tinggal tetap di dalam pemikirannya.

Apakah perasaan manusia dapat terluka? Tentu saja perasaan manusia dapat terluka apabila kondisi yang datangnya dari luar tersebut dia terima sebagai rangsangan yang menyukakan tubuhnya atau pemikirannya. Apakah manusia dapat menolak perasaan luka dalam dirinya? Tentu saja manusia dapat menolak setiap rangsangan atau kondisi yang berada di luar tubuhnya untuk dapat masuk ke dalam ruang pemikirannya. Lalu bagaimana sikap kita apabila itu terjadi? Manusia mempunyai impuls yang cepat yang di terima dari luar tubuhnya, namun sesaat pula manusia dapat menolak serangan yang datang untuk ke luar dan tidak boleh menetap dalam ruang pemikirannya, oleh sebab pola pikir yang bertumbuh.


Perasaan luka yang datang dari cinta bukanlah perasaan yang sehat. Apabila ada perbedaan pendapat ataupun cara pandang hendaknya diungkapkan menurut pola pikir dan pemahaman yang baik. Manusia yang berkorban bagi orang lain tidak akan merasa terluka atas pengorbanan yang telah diberikannya sebab yang dilakukan manusia tersebut berlandaskan kasih. Manusia yang menyimpan luka terhadap orang lain bukanlah sikap dari cinta ataupun kasih. Cinta ataupun kasih dapat mengenyahkan ataupun menutupi begitu banyak kesalahan sehingga manusia tidak perlu merasa terluka oleh karena cinta. CINTA TIDAK MELIHAT LUKA. Luka bukanlah konsekuensi dari cinta. Apabila engkau mencintai, mencintailah tanpa terluka. Apabila engkau mencintai, mencintailah tanpa melukai.




Nancy Brahmana, 19 Januari 2012

SERAI, SATU LAGI DARI RUMPUT BERTUAH

Siapa yang tidak mengenal Serai? Hampir semua kita mengenal serai terutama ibu-ibu yang berada di dapur. Penulis sangat akrab dengan keberadaan Serai di rumah karena terbiasa digunakan untuk air mandi, memoles batang serai ke tubuh agar tubuh menjadi hangat dan tulang-tulang tidak sakit dan meminum air serai. Ternyata, selain untuk masak serai juga sangat bermanfaat untuk hal yang lain. Mari kita bahas bersama tentang Serai.


SERAI ( CYMBOPOGON NARDUS )
Termasuk tanaman rumput-rumputan. Serai menyukai lahan yang berada di dekat air dengan tanah yang gembur. Perkembangbiakannya hanya melalui pemisahan akar.


Serai mengandung banyak sekali khasiat dan kegunaannya karena mengandung Minyak Asiri (geraniol, citronnelal), eugenol-metir eter, sitral, dipenten, kadinen, kadinol dan limonen. Kandungan ini membuat Serai dapat menjadi bahan kosmetik, pembuatan parfum dan obat-obatan.

Serai mengandung antioksidan yang tinggi sehingga dalam penelitian serai dapat mencegah kanker dalam tubuh. Mempunyai sifat detoksifikasi sehingga dapat di pakai sebagai obat gangguan pencernaan semisal diare dan nyeri lambung . Minyak Asiri yang hangat membuat serai dapat menjadi obat analgesik dan bermanfaat pada sistem saraf, dapat menjadi obat pegal, ngilu, nyeri otot, sendi, tulang, sakit kepala, mengurangi rasa mual dan mengurangi nyeri haid serta menurunkan tekanan darah.


Di Pasar Modern Bumi Serpong Damai tempat saya, harga Serai Jumbo cukup mahal. satu ikat yang berisi 3-4 batang Serai Rp.2000 namun habis tidak memakan waktu lama. Saya tidak tahu apakah karena mereka tahu khasiat dari pada Serai atau karena melihat kondisi Serai Jumbo yang menggemaskan. Melihat sisi baiknya yaitu kegunaannya sebagai kebutuhan industri yang pasti memerlukan cukup banyak Serai dan tidak ada sisi buruknya, saya mengajak saudara-saudara juga untuk membudidayakan Serai dengan profesional, mana tau....

Selasa, 17 Januari 2012

EMANSIPASI WANITA

by Nancy Meinintha Brahmana on Tuesday, 4 October 2011 at 11:55

EMANSIPASI WANITA adalah proses pembebasan diri wanita dari kedudukan yang semula dianggap rendah dibandingkan lelaki; persamaan hak derajat sesuai dengan pria. /Kamus Besar Bahasa Indonesia, KASHIKO, hal 214./

Hak artinya milik, kepunyaan, benar, kekuasaan untuk melakukan atau berbuat sesuatu; wewenang menurut hukum. /ibid, 268/

Derajat artinya martabat, pangkat, tingkatan. /ibid, 190/

Di Indonesia emansipasi wanita dikumandangkan oleh Ibu Kartini. Di mana beliau menginginkan para wanita berhak untuk mendapat pengajaran, pendidikan agar tidak menjadi bodoh.

Proses pembebasan diri.
Sebelum gerakan emansipasi dikumandangkan, sedari dulu wanita menduduki tempat yang lebih rendah dibandingkan lelaki sehingga wanita dapat diperlakukan semena-mena, menjadi selir kesekian, gundik, babu, budak yang suaranya tidak didengar dan tidak mendapat pendidikan yang layak. Bahkan sebagai istri wanita merasa terkekang karena tidak dipenuhi hak hidupnya sebagai seorang manusia dan suaranya tidak di dengar.
Maka wanita mengumandangkan diri bahwa merekapun mempunyai hak dan derajat sesuai dengan pria. Wanita mengambil bagian dari kehidupan pria dari segi pekerjaan, pemikiran dan rumah tangga.

Emansipasi wanita yang diharapkan oleh Ibu Kartini bertujuan agar wanita mendapat pengajaran dan pendidikan yang cukup baik sehingga melaluinya wanita tidak bodoh dan dengan bijaksana dapat membantu pria di dalam kehidupannya. Wanita sebagai tangan kanan pria harus memiliki hikmat dan bijaksana yang sangat mulia sehingga pria dapat bekerja secara optimal tanpa merasa tersudut oleh wanita.

Manusia mempunyai persamaan derajat di mata Tuhan, dimana Tuhan tidak membedabedakan pria dan wanita di dalam pemberian berkat, pengabulan doa, kasih dan juga keselamatan. Sehingga Tuhan menginginkan manusia sebagai manusia yang mampu mengasihi satu sama lain seperti dirinya sendiri.

Manusia mempunyai hak dan derajat yang sama dimata hukum, sehingga pria tidak boleh melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap wanita, dan negara wajib menghukum warga negaranya yang menyakiti manusia lain dalam pandangan hukum.

Emansipasi wanita tidaklah menobatkan wanita sebagai presiden atau ketua MPR atau DPR. Emansipasi wanita tidaklah melantik wanita untuk menjadi pilot tempur. Emansipasi lebih difokuskan kepada kebijaksanaan dan hikmat sehingga kemuliaan wanita terpancar dan menjadikan pria semakin produktif dalam mengolah 'tanahnya'.

Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan wanita tanpa mengusik pekerjaan pria adalah :
Guru sekolah, guru musik, membuka butik atau toko dirumah, membuka bisnis dirumah, praktek dokter dirumah, arsitek paruh waktu, seniman, menjahit, merangkai, membuka les dirumah, salon, mengajar masak, konsultan yang membuka praktek dirumah dan segala sesuatu yang tidak membuat wanita harus meninggalkan rumah dari pagi sampai malam.

Akibat-akibat yang ditimbulakan oleh emansipasi yang salah adalah :
1. stres : bukan hanya stres terhadap diri sendiri atau pekerjaan tetapi juga merembet ke pasangan dan ke anak hingga keluarga besar. Stres dapat memicu kemarahan.

2. keinginan seks yang menurun : pasangan wanita akan mengalami penurunan seks ketika letih dan mengakibatkan terjadinya perasaan jauh kepada suami sehingga kurang melayani suami.

3. perhatian terhadap anak menurun : anak-anak akan lebih susah diberitahu. Pasangan yang bekerja membuat anak bertingkah untuk meminta perhatian lebih. Tuntutan-tuntutan ini dapat memicu terjadinya kesalahan pada orang tua dan anak.

4. kurang waktu ibadah : pasangan yang bekerja tidak melakukan ibadah keluarga karena keletihan, sehingga tidak mempunyai jam-jam doa.

5. rohani menurun : pekerjaan yang menumpuk membuat stres para pegawai sehingga sering sekali berbincang-bincang atau berkumpul yang tidak perlu. Cerita-cerita yang tidak perlu bahkan menjurus ke pornografi sehingga hati tidak lagi diasah untuk berkomunikasi batin yang benar dan tidak memuliakan Tuhan.

6. konsumtif : wanita yang bekerja meningkatkan keinginan-keinginan untuk memiliki sesuatu karena memiliki gaji sendiri.

7. egois : wanita menjadi egois dan tidak mau mengalah karena gaji yang lebih besar atau lebih pintar atau pangkat yang lebih tinggi.

8. perceraian : stres, perasaan letih, perasaan tidak dibutuhkan dan keluhan-keluhan akan terdengar diluar rumah sehingga dapat menjadi jerat bagi si iblis sebagai perselingkuhan.

Masih banyak hal lain yang dapat kita lihat sebagai akibat emansipasi yang salah. Itulah sebabnya wanita juga harus memikirkan dari dini sekolah apakah yang dapat dia masuki agar segala ilmu yang didapatnya boleh berguna baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Tuhan.


Nancy Meinintha Brahmana,
4 Oktober 2011

Senin, 16 Januari 2012

YANG UJUNGNYA LURUS

Sontak saya mengingat lukisan saya tentang Nabi Musa yang membelah Laut Tebereau di atas kanvas ukuran 1.50 x 90 cm, di lukis dengan cat minyak (Lukisan itu sekarang berada di kediaman Pdt. Miasi Sembiring Meliala, Taman Mini, Jakarta). Lukisan air yang bergelora itu belum menampakkan ujungnya bahkan belum memperlihatkan jalan setapak yang lurus dan mulus. Air masih berkobaran, tangan Musa yang satu terangkat ke langit satunya menunjuk laut dengan wajah memperlihatkan hati yang teguh dan siap. Lukisan yang diwarnai gelap menuju pagi dengan percikan air laut yang tinggi, namun nun, di ujung sana ada kilatan cahaya pagi menanti dan bayangan suatu pulau kecil, samar, hampir tidak terlihat namun ada terletak.


Saya tidak ingin menceritakan proses pembuatannya yang saat ini yakin tak mampu lagi melakukannya. Masa-masa menjadi pelukis seakan-akan berganti seperti pergantian periode. Yang ingin saya ceritakan bahkan bukanlah lukisan itu. Itu hanya 'preambule', sekapur sirih yang tidak penting dari suatu artikel pendek.


Ada tertulis sebagai berikut: Ada jalan yang di sangka lurus namun ujungnya menuju maut. Kehidupan. Memikirkan kehidupan tidak akan ada habisnya. Ketika berjalan ke pasar tadi pagi saya berkata dalam hati, "saya tidak akan dapat tumbuh tanpaMu". Saya berpikir, apabila saya adalah tumbuhan, pencipta saya bukan hanya Dia yang memberi saya air sehingga saya dapat bertumbuh, atau matahari sehingga saya dapat memproses makanan. Namun Ia juga yang menciptakan tanah, udara, bebatuan, nutrisi tanah, zat dalam air, akar, ruas-ruas akar, lapisan akar, lapisan batang, kulit, daun, getah, bekerjanya membawa makanan hingga ke pucuk, bunga, biji, bertumbuh, tinggi dan lain-lain, hingga tidak ada sebagian titikpun yang bukan pengaruh dari Pencipta saya yang tumbuhan ini.


Saya sangat terpengaruh dengan kata-kata bijak, hikmat dan bebal. Bijak dan hikmat adalah sikap yang beriringan bergandengan dan tidak dapat dipisahkan. Namun bebal adalah lawan kata dari kedua kata ini. Apakah bebal itu sebenarnya? Bebal adalah bentuk kata sifat. Dalam kamus Bahasa Indonesia arti bebal adalah: sukar mengerti, tidak cepat menanggapi sesuatu, tidak tajam pikiran dan bodoh. Di dalam Alkitab, kata bebal ditujukan kepada orang yang tidak memakai akal budi, mengulangi kebodohan, membenci pengetahuan, menyeru-nyerukan kebodohan, menista Tuhan, tidak berpengalaman dan tanpa iman. Bahkan dalam Alkitab berbahasa Perancis dipergunakan kata 'insense' yang berarti gila.


Seperti memakan potongan buah yang berbeda dalam satu piring. Beginilah tulisan ini di buat. Di awali dengan lukisan, tumbuhan dan bebal. Potongan buah ini akan saya jadikan salad agar dapat dinikmati.


Seperti lukisan tadi, begitulah hidup di mana kita harus berjalan ke satu masa yang tidak dapat dilihat di depan namun mempunyai keyakinan akan tujuan. Namun seperti air laut yang bergelora dan tidak langsung menunjukkan suatu jalan yang terbuka, itulah proses hidup. Proses hidup itu sesungguhnya bergelora, dipanjatkan dengan doa-doa yang tiada henti, harapan yang tiada berkesudahan. Apakah dengan menaikkan tangan Musa telah melihat suatu jalan? Apakah Musa tiada gentar ketika menunggu riak air menjadi bendungan? Terang yang terbersit di ujung pulau menanti. Bagaimana kita dapat sampai ke sana? Ketika umat akhirnya melalui Laut Teberau yang sudah terbelah itu, apakah mereka dapat berlari-lari ataukah sangat berhati-hati karena dasar laut yang ternyata, berpalung berbatu-batu? Bukankah mereka membawa serta juga anak-anak dan binatang-binatang dalam rombongan itu?


Hari ini di awali dengan pagi kala membuka mata dan melihat kita masih ada. Pada hari itu pula pagi memberi pilihan, bijak dan hikmat atau bebal. Kehidupan bebal adalah kehidupan yang sangat gampang, bahkan tidak memerlukan suatu pemikiran. Namun tanpa disadari ini adalah sikap dan perilaku yang di anut oleh banyak orang. Hikmat dan bijak berjaga-jaga di hati dan pikiran, namun bebal bagaikan pintu yang tiada mempunyai engsel. Hari yang dilewati mulus dan tanpa suatu kejadian yang berarti, namun apakah itu kehidupan yang lurus apabila kita tidak mengisinya dengan bertanggung jawab? Tidak ada orang memilih bebal. Namun itu akan terjadi apabila kita tidak menyadari bahwa Dia tidak hanya memberi pagi, siang dan malam, tidak hanya memberi makanan namun secara keseluruhan dari hidup lahir hingga mati. Tiada setitikpun dalam kehidupan manusia terlepas dari pengamatan Sang Pencipta. Waktu, masa yang dilewati dalam hembusan napas, hitungan detik dan degupan jantung bukanlah karya yang main-main dari Tuhan Allah.


Dalam lukisan itu, Nabi Musa berdiri di atas tebing yang lebih tinggi dari permukaan laut. Dengan demikian Musa dapat lebih mampu berdiri tegak dan bersiap mendapatkan guncangan, angin dan getaran yang mungkin terjadi pada saat itu. Begitu pula kita, iman adalah tebing yang tinggi di mana kaki kita berpijak sehingga dengan wajah siap dan hati yang teguh, tangan kita teracung memanjat doa dan harapan kita menuju terang di sana, ya, di sana di seberang, di mana kita masih harus kuat berjalan mengarungi palung dan bebatuan. Tidak mudah memang, namun teruslah berjuang.



Tawan, 16 Januari 2012

Minggu, 15 Januari 2012

HOME SWEET HOME

Coba baca Kompas tertanggal hari ini di halaman utama tentang Kenakalan Remaja yang berjudul : Iseng, Lima Siswa SMP Bakar Kelas. Berasal dari bete hingga menjadi iseng beberapa teman menjadi terpengaruh dengan seseorang yang hanya bete ga karuan. Ntahlah hanya karena bete sebabnya ataukah ada yang lain pihak kepolisian sedang taraf menyelidiki.

Namun yang ingin saya kedepankan dalam tulisan ini adalah suatu 'persahabatan' dalam kehidupan rumah tangga antar anggota keluarga. Kemaren saya menulis tentang JATUH CINTA. Setelah saya membaca komentar/ulasan dari teman-teman saya semakin mempunyai gambaran yang jelas bagaimana dan apakah itu jatuh cinta dalam setiap lapisan masyarakat. Jatuh cinta yang memiliki komitmen untuk bersama dan saling memiliki tentu membuahkan buah cinta yang kita sebut anak. Menuliskan ini membuat pandangan saya semakin kabur dengan judul di atas apabila kita melihat kenyataan hidup jaman sekarang di mana segala kegiatan menyita banyak sekali waktu bagi pasangan suami istri sehingga anak seakan menjadi pemain tunggal dalam kehidupan. Awal mula yang akrab, anak yang imut-imut, di timang dan di cium-cium kini telah menjadi momok bagi ayah bunda. Apakah benar anak yang menjadi momok? Dari mana datangnya momok? Dari mana datangnya anak?

Kecemasan manusia terhadap segala keinginan ataupun kebutuhan hidup menjadikan manusia sebagai robot kehidupan yang harus mengejawantahkan kehidupan dengan mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Seakan-akan materi adalah solusi dari semua permasalahn kehidupan. Kebersamaan adalah nomor sekian, keakraban dan kasih persaudaraan semakin tipis bahkan cenderung tidak ada lagi. Masing-masing manusia dalam satu rumah tidak mempunyai waktu untuk memikirkan satu sama lain. Suami tidak mengasihi istri, istri tidak tunduk pada suami, anak tidak menghormati orang tua. Siklus seperti ini akan menjadi bumerang dan bom waktu bagi masyarakat. Sebagai contoh adalah yang dapat kita baca di koran hari ini. Hanya seorang anak yang bete, mengikutkan beberapa teman, meresahkan sekolah, masyarakat dan negara.

Semakin kita menyadari bahwa (kembali kepada budaya dan bernegara) meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbudaya dan bernegara adalah berpulang kepada diri masing-masing bagaimana kita menyikapi diri kita, kehidupan sehingga dapat memberi pengaruh kepada pasangan, anak, keluarga, tetangga, masyarakat dan negara.

Sesungguhnya, bagaimanakah kita menempatkan keakraban dalam kehidupan kita sebagai keluarga di mana kehidupan yang menuntut mobilitas tinggi ini harus tetap dipertahankan atau bahkan ditingkatkan? Kembali kita berpikir ulang, sejauh mana sesungguhnya tuntutan kehidupan yang harus dipertahankan ataupun ditingkatkan? Bagaimana pikiran Anda tentang materi yang harus diberikan kepada anggota keluarga? Bagaimana Anda mengelola keakraban dalam rumah tangga?

Sedikit saya membuka kehidupan saya bersama anak saya di rumah. Dengan sadar bahwa dia adalah anak remaja yang sedang puber (kls 8) meskipun dia mempersilahkan saya bekerja namun saya harus tanggap bahwa bekerja di luar tidak akan membuat saya dan anak akan menjadi lebih baik secara kebersamaan ataupun secara ekonomi. Bukan maksud saya untuk membuat virus sehingga menjadi pemalas bahkan tidak sama sekali. Saya semakin mendekatkan diri kepada anak, share mengenai hatinya meskipun terkadang ada hal pribadi yang tidak mau dia ungkapkan, secara pribadi saya tidak mau memaksa namun keterbukaan, kejujuran dan keterusterangan yang kami bina bersama menghasilkan sikap saling percaya sehingga tidak ada rahasia yang tidak dapat diungkapkan anak saya, dengan adanya rasa saling percaya maka rasa memiliki kami semakin erat. Saya berharap banyak, budaya kita bukanlah budaya yang tidak berbudaya bahkan budaya kita mengajarkan untuk saling mengasihi dan menghormati.

JATUH CINTA

Masa remaja yang gembira meliputi hampir seluruh anak-anak di dunia. Keceriaan seakan tak pernah habisnya, energi yang berlimpah dan pengalaman-pengalaman baru yang hilir mudik setiap hari datang menyerbu. Rasa lucu yang menggelitik apabila ada sesuatu yang di anggap aneh cepat sekali menjalar melalui hormon tubuh. Eksplorasi kebebasan dan meregangkan sikap ego, berpikir dan lain sebagainya. Yang paling mengasyikkan adalah masa mengenal lawan jenis. Malu-malu, kenalan, berdebar, menunggu si do'i datang, mampir, lewat dan sebagainya.

Tentu saja dan tentu saja bahwa masa remaja dulu dan sekarang jauh berbeda. Jaman saya yang lahir tahun tujuhpuluh satu dan menikmati masa remaja tahun delapan puluhan belum mengenal hand phone, komputer dan sebagainya. Apalagi kami tinggal di lingkungan perkebunan, maka hal yang paling mengasyikkan adalah sore-sore naik motor sekedar ngebut-ngebutan sedikitlah..hehhehe...

Bagaimana dengan jatuh cinta pada masa remaja kami? Walah walah, bagi saya secara pribadi masa remaja tidak di isi dengan jatuh cinta. Mungkin ada perasaan senang atau kagum dengan seseorang karena kepintarannya namun tidak lebih dari itu. Dengan seorang sahabat saya yang hingga sekarang masih bersahabat, kami berbisik-bisik apabila ada diklat perkebunan yang di mata terlihat sedikit ganteng daripada yang lain. Lalu kami cekikikan sambil menutup mulut agar tidak terlihat karena malu-malu.

Bagaimana dengan masa SMA? Nah ini dia, karena masa SMP saya sama sekali cuek dan hampir setiap jalan menundukkan kepala atau malah menghajar yang namanya lelaki maka saya mengambil sekolah keputrian yang tentu saja siswanya adalah putri meskipun tidak menutup kemungkinan ada juga pria di bagian busana ataupun boga, yang tentu saja menjadi bulan-bulanan bagi siswa putri, bukan untuk dijadikan pacar, tetapi menjadi permainan canda-candaan yang terkadang kelewatan. Ketika saya SMA ada beberapa anak kuliahan yang senang dengan saya, namun saya tidak mengerti apa itu jatuh cinta atau apakah itu yang namanya pacaran. Saya bingung harus bagaimana apabila mereka datang. Suatu kali ada seorang yang mungkin menganggap saya adalah pacarnya, ketika meminta ijin 'sun' pada saya alih-alih kena tampar oleh saya. hahahaha... saya geli sekali mengenangnya.

Ketika masa kuliah di Bandung saya juga super cuek dengan kata lain tidak melihat atau melirik yang namanya pria, hanya seorang yang masuk ke dalam hati saya dan sesama suku karo yang hingga sekarang masih bersahabat baik, ceileeee.... hahaha.. Itu pertama kali saya merasa ingin bermanja-manja dengan seorang pria. Namun mungkin sikap saya yang kelewat manja membuat dia juga bingung bersikap kepada saya. Walaupun sesungguhnya saya tidak tau apakah pada masa itu kami dapat disebut pacaran atau tidak, jatuh cinta atau tidak.

Setelah masa kuliah di Bandung saya ke Jakarta lalu mengenal seseorang yang saya anggap pintar. Kami berinteraksi cukup sering. Kami menjalin suatu ikatan yang orang mengatakannya pacaran, namun saya tidak tau apakah itu jatuh cinta atau tidak, apakah benar-benar saya mengasihi atau tidak, sungguh saya tidak tau. Di tengah masa hubungan itu saya pergi ke Pontianak untuk kuliah. Di kampus saya menemukan seseorang yang saya senang. Saya merasakan senang yang berbeda dengan teman-teman yang lain yang pernah saya suka. Mungkin saya jatuh cinta. Apakah saya jatuh cinta? saya tidak mengerti. Namun hubungan kami yang saya rasakan sampai ke hati mungkin itu yang di sebut jatuh cinta. Namun saya kembali ke Jakarta dan menikah dengan seseorang yang di sebut pacar yang saya tinggalkan di jakarta ketika mengambil kuliah di Pontianak.

Setelah saya menjalani kehidupan single parent beberapa pria memberi perhatian pada saya. Namun saya kurang mengerti apakah itu perasaan jatuh cinta atau sekedar kebutuhan. Pada saat-saat beberapa waktu sekarang ini ada seseorang yang masuk ke dalam hati saya. Saya sering memikirkannya bahkan air mata saya mengalir apabila merindukannya. Apakah itu jatuh cinta? Saya berharap perhatiannya sedikit pada saya agar diberikan. Namun kesibukan yang sangat menyita waktunya sehingga tidak dapat memperhatikan saya sehingga saya berpikir untuk memutuskan hubungan saja karena mungkin perasaan itu hanya egois saya saja dan bukan jatuh cinta, saya tidak tau dan saya merasa tersiksa bahkan pilu di hati.

Apakah itu jatuh cinta? Apakah Anda pernah mengalami jatuh cinta? Bisakah saudara-saudara membantu saya memberi suatu ungkapan rasa bagaimanakah itu jatuh cinta? Saya sangat takut jatuh cinta, karena jatuh cinta membuat saya menuntut seseorang dan saya menjadi sangat manja. Apakah kita perlu jatuh cinta? Saya pernah berpikir untuk menolak jatuh cinta dalam hidup saya dan membuang jauh-jauh sikap serta perasaan senang pada orang lain yang mengarah kepada keinginan untuk memiliki.

Bagaimana menurut saudara sekalian tentang jatuh cinta?

BUDAYA, MASIH PERLUKAH KITA?

Diundang oleh seorang teman berambut putih nan panjang bernama Agung Waskito, pada tanggal 30 November 2011 di malam hari seputar jam delapan malam saya menghadiri sebuah diskusi yang bertajuk 'Culture Matters. Do I?' yang diselenggarakan oleh ListenToTheWorld.

Acara dikemas dengan santai dan sebagai pembicara tunggal penyampai materi yang tak kalah santainya adalah Serrano Gara Sianturi, seorang yang perduli masa depan budaya Indonesia. Sebelum acara dibuka kami disuguhkan dengan cuplikan-cuplikan film mengenai tradisi atau budaya yang cukup unik, semisal Indian, Tibet, India, China, dll yang menampilkan tata cara hidup dan kebiasaan beribadah. Film terakhir menampilkan cuplikan Aceh pasca tsunami, bagaimana budaya dapat menghibur bahkan menguatkan masyarakat khususnya anak-anak dalam keadaan trauma. Lalu acara dibuka dengan sebuah musik instumen dream on (musical dance) yang manis, renyah dan nikmat.

Apakah Budaya? Banyak sekali definisi dari budaya (Culture). Bahkan suatu kebiasaan yang terus menerus dilakukan akan menjadi 'budaya' pada diri seseorang. Budaya, sebanyak yang dapat kita tangkap dan sarikan definisinya adalah suatu sikap dan pola pikir dari masyarakat yang disepakati bersama yang mencakup didalamnya adalah bahasa, dialek, peralatan/pernak-pernik, tarian, musik, agama, bahkan pola bangunan dimana kesemuanya diambil dari falsafah yang berlaku pada masyarakat tersebut.

Ada dua sumbangsih pemikiran terhadap awal peradaban manusia. Yang pertama berasal dari Adam dan Hawa (homo sapiens) yaitu manusia yang hidup di bumi sekarang ini atau manusia yang berpikir, yang kedua berasal dari suatu spesies manusia (homo erectus). Tergantung dari pilihan Anda dari mana Anda berasal, manusia ini (homo) membawa suatu peradaban dan kebudayaan yang kemudian diturunkan kepada kita setelah mendapat jarak yang sangat panjang. Kehidupan awal peradaban manusia berangkat dari perilaku 'takut akan Tuhan' di mana dalam segala penelitian budaya segala perilaku mereka kembali kepada Tuhan serta sangat memujaNya. Terlepas daripada religi awal tersebut sesuai dan berlaku pada kita sekarang atau tidak namun dapat dikatakan bahwa budaya adalah jalan bagi manusia mencari tuhannya. Misalnya manusia jaman dulu berburu untuk mencari makan cukup untuk sehari baginya (dan keluarganya) karena apabila berburu dengan tamak akan mendapat murka dan bala dari alam/tuhan. Segala perilaku sebab akibat dihubungkan dengan kebaikan dan kemurahan tuhan. Kepercayaan memberi dan menerima bahkan tanda-tanda alam dihubungkan dengan tuhannya. Budaya menjadi jatidiri yang tidak dapat dilepaskan.

Apakah saya berbudaya? Bagaimana kalau saya lahir di negara lain, apakah saya tetap sebagai 'orang Karo' (misalnya) ataukah saya telah menjadi orang luar negeri karena telah lahir dan melekatnya budaya luar negeri itu dalam diri saya? Beberapa pakar budaya mengatakan bahwa budaya diturunkan sebagai generasi, pewaris ataupun genetik. Sehingga dapat dikatakan menjadi budaya muasal dari seseorang. Namun perkawinan campur, merantau, menikah dengan suku lain dan tidak lagi kembali kepada budaya muasal oleh sebab ketidakmengertian ataupun ketidakmautahuan akan memberangus budaya dalam diri seseorang untuk menjadi hilang dan tergerus jaman.

Lalu bagaimana dengan kebanyakan masyarakat yang tinggal di kota besar contohnya Jakarta sebagai masyarakat urban dan pola hidup yang lebih bermodel kebaratbaratan ketimbang mengikuti sikap atau perilaku atau budaya muasalnya? Misalnya masyarakat kota besar lebih bangga berbahasa asing daripada bahasa daerahnya, lebih suka makan KFC daripada ayam semur, memilih blacberry sebagai gadget, menenteng laptop kemana-mana, headset yang terus tertempel di telinga dll. Apakah itu sudah menjadi budaya dalam dirinya dan menjadi budaya pilihannya atau bahkan malu mengakui mempunyai suatu suku dalam dirinya dan menjadikan budaya suku muasalnya menjadi sikap hidup dan berbudaya dalam dirinya?

Masihkah saya memerlukan budaya? Kebingungan akan jati diri membuat pertanyaan tersebut tidak mendapat jawaban yang pasti. Ketika salah seorang peserta spontan menjawab ditengah keheningan berkata,"perlu!" maka sontak audience lain memberikan applaus, dan pak Sianturi langsung menjawab, "nah..., gitu dong!" Ya, perlu! Apakah kita mau menjadi seorang yang abu-abu? Beberapa gambaran ditunjukkan sebagai lingkaran-lingkaran kehidupan. Dimulai dari lingkaran diri (self), keluarga (family), tetangga (neighbour), sosial (society), negara (country).

Pola hidup masyarakat yang telah berpendidikan seharusnya menjadi jalan memperkokoh kehidupan berbudayanya dan mempertahankan pola pikir serta sikap yang telah diwariskan agar semakin dikembangkan bukan menghilangkannya lalu menggantinya dengan budaya luar yang bukan budaya asalnya. Dengan kembali kepada diri sendiri (self) dan mengerti jati diri sebagai pribadi, keturunan genetis dari suatu peradaban kebudayaan, seseorang akan dapat lebih fokus memahami, menerima, melakukan suatu kegiatan baik di dalam dirinya maupun di luar dirinya untuk menjadi contoh budaya dan sikap hidup berperilaku dengan tidak merugikan orang lain. Bahkan dengan kembali kepada diri sendiri seseorang dapat menjadi pengaruh bagi kehidupan keluarga, sosial bahkan negaranya. Sehingga dengan demikian seseorang yang berbudaya dapat membantu negaranya menjadi lebih baik dengan cara mempengaruhi dengan sikap budaya hidupnya yang baik.

Bagaimana dengan kita sekarang, apakah yang dapat kita perbuat sebagai pewaris kebudayaan dari suku kita di negara Indonesia ini? Apakah kita membawanya di dada kemanapun kita pergi ataukah kita meletakkannya di pintu dan memanggul merek lain di dada kita? Salam budaya.

KEMBALI PADA BUDAYA

Apakah kita telah pergi terlalu jauh?

Banyak yang beranggapan bahwa budaya tidaklah penting. Kehidupan setelah kelahiran yang dijalani setiap hari dengan suatu keadaan yang cukup adalah cukup. Pertanyaannya apakah suatu kehidupan dapat terlepas dari suatu budaya? Jawaban pastinya adalah tidak. Beberapa tokoh masyarakat mulai cemas dengan 'pergi'nya sebuah budaya. Kepergian budaya ibarat melepaskan tangan dari genggaman ibu. Anak menjadi tersesat dikerumunan orang banyak, kemungkinan terhilang atau kemungkinan pulang.

Di Kompas tertanggal 4 Januari 2012, seorang Wanda Hamidah cemas akan hilangnya budaya Betawi. Tergusur oleh kaum urban dan semakin hilang akibat riuhnya ibukota. Anand Khrisna sang pertapa Bali juga mengatakan bahwa budaya harus kembali atau dikembalikan. Mampukah kita melakukannya?

Indonesia lebih dari 200 suku memiliki budaya yang unik. Makanan, pakaian, tarian, bahasa, dialek, rumah adat, peralatan/perlengkapan, cara pandang/ tata krama yang berbeda satu dengan lainnya. Dapatkah itu dipertahankan oleh negara Indonesia? Taman Mini adalah tempat beberapa rumah adat Indonesia dipertunjukkan, Museum Gajah juga menempatkan beberapa peralatan suku-suku di Indonesia sebagai tanda kekayaan Indonesia. Namun Taman Mini ataupun Museum Gajah tidak memercikkan suatu semangat untuk menjadi tempat kunjungan yang dirindukan oleh rakyat Indonesia. Lalu di mana peran pemerintah untuk melestarikan budaya?

Kembali kepada pendidikan. Keresahan para orang tua memicu keinginan agar sekolah-sekolah kembali mengajarkan budaya per daerah agar siswa tidak kehilangan kemudi dan jati diri. Secara tidak sadar, anak-anak dijajah oleh permainan game on line. Kekerasan yang ditunjukkan oleh game, gaya hidup, model, mempengaruhi kehidupan seorang anak, baik perilaku, sikap dan pikiran. Secara tidak sadar pula pembodohan terjadi. Bagaimana dengan pendidikan di rumah? Budaya juga telah pergi jauh dari kehidupan ayah dan ibu. Gaya hidup dan materi menjadi nomor satu sehingga mengesampingkan ajaran-ajaran budaya yang diterimanya dulu. Gaya tersebut ditransfer orang tua kepada anak.

Kecenderungan orang tua yang tidak mau tahu tentang budayanya akan menurun kepada anak. Semisal orang tua tidak pernah bercerita tentang tanah leluhurnya, atau tidak memperkenalkan bahasa daerah kepada anak, tidak memperkenalkan makanan daerah leluhurnya dan tidak berkomunikasi kepada anak tentang moral atau etika yang dianut oleh adat sukunya.

Mencintai budaya sendiri membuat negeri menjadi aman. Mencintai Indonesia dan segenap tata kramanya membuat Indonesia 'kembali' menjadi lebih baik. Menjadi pribadi Indonesia yang utuh akan menghasilkan generasi muda yang tangguh. Makan ayam kampung Mbok Berek lebih sehat dibandingkan makan Mc Donald. Minum bajigur lebih menyehatkan daripada coca cola........ :)

MENDAPAT ILHAM DI PUCUK KEMBANG API MALAM

Bandung bagaikan kota kembang api. Suara-suara petasan yang riuh membahana di langit memuncratkan warna-warna pelangi. Pukul 00.00 wib, tahun 2012 terompet berbunyi dan untuk sementara waktu kebaktian keluarga 'pause' untuk bersama keluar ke beranda menatap Bandung dari ketinggian daerah Cipaku-Bandung. Sepuluh menit kira-kira suara decak kagum keluar dari mulut kami yang pada pergantian tahun itu melupakan kembang api sebagai tentengan anak-anak.

Namun saya tidak lama diluar beranda. Segera masuk ke dalam rumah yang hangat dan berpikir beberapa hal. Pemikiran pertama yang timbul adalah betapa pintarnya mereka yang membuat petasan tersebut. Seingat saya di waktu kecil ada kembang api yang dipegang lalu di lempar agar tersangkut di pohon-pohon, khususnya pohon cemara. Hanya ada satu warna yaitu kuning keemasan, warna percikan api. Kini kembang api memiliki banyak sekali warna yang sangat mengagumkan dan begitu rapi memercikkan warna itu di langit! Saya sangat suka warna ungu. Ketika melihat percikan berwarna ungu membuat hati saya senang sekali.

Saya sangat kagum dengan kreatifitas dan pemikiran si pembuat kembang api. Bom kecil yang menjadi mainan, tidak membahayakan dalam skala kecil, namun sedikit membuat jantung di ajak berolah raga. Begitulah sesungguhnya otak manusia yang sangat pintar apabila digunakan dengan baik. Selama ini banyak manusia sangat memanjakan otaknya untuk mau sedikit lebih berlelah dan membiarkan kebodohan terjadi pada dirinya. Sesungguhnya otak manusia lebih canggih daripada komputer, namun kecenderungan malas dan tidak mau bekerja keras membuat manusia menjadi beban bagi sesamanya. Kurangnya kerja keras, tekad yang kuat untuk di pacu agar menghasilkan karya lebih baik lagi belum menjadi motivasi bagi banyak orang. Itu sebab kehidupan tidak berubah dari tahun ke tahun.

Pemikiran yang kedua yang diperoleh setelah melihat kembang api dan keseriusan pembuatnya adalah saya terdorong agar tahun ini lebih rajin belajar (hehehehehe....). Masing-masing kita diberi bekal talenta oleh TUHAN. Hendaknya kita mengasah talenta atau pemberian itu dengan serius karena itulah maksudNya diberikan kepada kita sebagai salah satu pegangan hidup. Tekad bukanlah hanya niat, namun diupayakan agar dijalankan, dilakukan menjadi suatu kebiasaan dan kesukaan.

Pemikiran yang ketiga (cukup sampai di tiga pemikiran) saya sangat mengagumi TUHAN dan karyaNya. Tahun Masehi telah dijalani 2012 tahun, belum lagi tahun-tahun mundur hingga bilangan Adam dan Hawa. Banyak ya? Sungguh menakjubkan pemeliharaan TUHAN atas dunia ini, kesabaranNya dalam kasih kepada manusia yang tidak terhingga. Sejahat-jahatnya manusia masih bisa melihat pelangi, menikmati alam yang indah, mandi sinar matahari dan sejuknya hujan! Kebaikan yang tiada habisnya untuk dikagumi. Bagaimana mungkin kita tidak bersyukur dan tidak mempunyai niat merubah diri agar menjadi lebih baik lagi karena merasakan kebaikan Tuhan? Saya di tengah segala situasi hidup, bahkan tidak melihat celah ketidakbaikan Tuhan dalam hidup saya. Sehat adalah baik, namun sakit juga baik. Tidak menderita adalah baik sekali, namun menderita adalah juga kebaikan.

Hidup bagaikan kembang api malam. Di dalam kelam menimbulkan percikan yang indah, namun tiada percikan apabila tiada di sulut api yang panas. Tiada percikan apabila tidak dilesatkan agar bergerak. Maka kelam menjadi indah, dinikmati oleh banyak mata dan ucapan syukur dari mulut orang percaya.


Tawan, 5 Januari 2012

SENI YANG DITURUNKAN ALLAH

Ketika suatu kalimat berujar, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita....", maka percikan kemampuan Allah diturunkan kepada manusia. Dalam bahasa Karo kata 'gambar dan rupa' dipakai kata 'sentudu ras tempas' ; sentudu : cocok, pas, setuju, akur, sepakat /KKI, hal.663 dan tempas : bentuk, rupa, pola, sifat, watak, kelakuan , karakter/KKI, hal.636. Dalam bahasa Prancis memakai kata 'image dan ressemblance' ; image : bayangan, gambaran, cermin, citra / Kamus Prancis Indonesia hal. 534 dan ressemblance : persamaan, kemiripan/ KPI, hal.916. Kata 'gambar' dalam bahasa Indonesia mempunyai arti: tiruan sesuatu /KBBI, hal. 235 dan 'rupa' mempunyai arti: bentuk lahiriah, keadaan yang tampak secara lahiriah /KBBI, hal.587.

Lalu Allah menciptakan jutaan jenis dan family pepohonan dengan berbagai ragam bentuk daun, warna daun, bentuk badan dan batang pohon. Allah membuat akar-akar yang unik dengan pencapaian kedalaman tanah yang berbeda serta kekuatan yang berbeda, lapisan batang yang berbeda. Dari pepohonan ada yang menghasilkan buah ada juga yang tidak. Tidak lupa Allah menumbuhkan batang-batang lunak, pepohonan semak dan perdu serta segala macam rerumputan yang beraneka. Buah pohon dan buah akar juga diciptakan. Benih yang dari biji ataupun serbuk, tanaman yang dibedakan menurut iklim daerah atau negara, bahkan tanaman di air dan juga di dasar laut.

Begitu juga dengan hewan, ribuan spesies purba yang punah dan spesies yang masih dibiarkan hidup hingga hari ini, diciptakan Allah begitu berbeda. Mulai deri jenis yang tidak nampak di mata sampai kepada yang paling besar, dengan bentuk serta kekuatan yang berbeda yang hidup di darat, air dan udara.

Allah menciptakan benda-benda langit yang tidak terhitung banyaknya. Bintang-bintang kecil hingga besar. Mereka telah mendapat gugusannya masing-masing. Bintang yang di namakan Mu Cephei besarnya 2.400 kali dari matahari yang letaknya sangat jauh. Matahari adalah bintang yang terdekat yang mempunyai suhu sekitar 6000C dengan pusat matahari mencapai 15.000 C, di mana matahari mempunyai inti, zona radioaktif dan zona pancaran. Planet-planet besar dan kecil juga mempunyai bulannya sendiri. Yupiter mempunyai empat bulan yang besar,yaitu Calisto, Io, Ganymede dan Europa. Saturnus mempunyai Titan sebagai bulannya, Neptunus mempunyai Triton sebagai bulannya. Bumi mempunyai satu bulan. Semua ini dikelilingi oleh lapisan-lapisan udara, oksigen, nitrogen, karbondioksida, molekul, atom, kuark dsb. Tekanan udara dan gaya gravitasi.

Puncak dari segala ciptaan adalah manusia. Segala sesuatu yang diciptakan terlebih dahulu adalah sebagai pelengkap dan penyempurna kehidupan manusia. Allah membentuk manusia sangat indah. Mulai dari urat, otot, daging, pembuluh darah balik, pembuluh darah vena, jantung yang terdiri dari empat bilik, paru-paru dan alveolusnya, batang tenggorok, daging, kulit, air, darah, saraf, hidung, bibir, mata, telinga, rambut dan akar rambut, kelenjar, usus, empedu, ginjal, pankreas, hati, otak dan yang paling indah adalah roh, jiwa dan tubuh yang sempurna.

Allah adalah Seniman Agung. Dia membuat bentuk tubuh manusia dengan indahnya. Bentuk dan lekuk yang sempurna, pasangan yang saling melengkapi dalam tubuh maupun karakter. Gambar dan rupa Allah adalah untuk manusia. Allah memberikan akal cerdiknya kepada Kain ketika menyemat dedaunan untuk menutupi auratnya. Allah memberi kepintaran kepada Ada, turunan Kain membuat kemah yang pertama. Yubal juga keturunan Kain yang membuat dan memainkan kecapi dan suling. Zila keturunan Kain pula yang pertama kali membuat tembaga dan besi menjadi sesuatu yang dapat dipergunakan. Nuh adalah seorang arsitek atau perancang yang hebat. Turunan Nuh setelah air bah mendirikan Menara Babel yang tinggi, kala itu bumi masih satu bahasa dan satu logatnya. Pada masa itu peradaban telah tinggi, mezbah-mezbah yang penuh ukiran, jubah-jubah keagungan telah dibuat.

Allah menurunkan seni dalam berperang. Ketika dua belas pengintai dari jemaat Musa mengintai Tanah Kanaan dan mengintai dari Tanah Negeb selama empat puluh hari. Strategi perang dengan mengelilingi tembok Jericho selama tujuh hari, dan strategi perang lainnya.

Allah adalah perupa yang tiada tandingannya. Menciptakan gunung-gunung dan lembah, sungai beraneka warna, air terjun, pelangi, tebing-tebing dan jurang-jurang yang indah. Gurun pasir dan samudera.

Itulah gambar dan rupa yang diberikan Allah kepada manusia sehingga tidak ada seorang manusiapun yang tidak mempunyai rasa seni. Ada seseorang yang kaku dan hanya bisa meneliti sesuatu tanpa di ganggu orang lain, kekakuan dan sikapnya itupun adalah seni yang keluar dari dalam dirinya, seperti itulah rupa dan gambar Allah yang ada dalam dirinya. Dengan rupa dan gambar Allah yang menghasilkan seni dalam kehidupan manusia membuat manusia dapat menciptakan benda-benda yang indah, rumah, mobil, taman, tempat rekreasi, hotel, hand phone, jalan-jalan, jembatan, kapal, sepeda, pesawat, dan lain-lain. Sehingga dapat kita patahkan seni dalam arti sempit yang selama ini hanya digambarkan sebagai kebudayaan daerah, seperti tari, masakan daerah, lagu daerah, ornamen daerah, rumah adat; atau lebih jauh lagi seni hanya dihubungkan dengan musik, puisi dan lukis.

Ternyata kita semua mempunyai seni yang tinggi yang diberikan Allah sebagai rupa dan gambarnya. Dengan demikian apakah sekarang kita mau menyia-nyiakan seni yang Tuhan telah berikan pada kita, sebagai pekerja kantoran, pekerja lapangan, mahasiswa dan pelajar dasar-menengah, ibu rumah tangga, pemerintah, pekerja tani, nelayan dan semuanya. Sebab hidup adalah seni. Cara berpikir kita tidak terlepas dari seni, bahkan angan-angan adalah seni. Wahai seni yang diturunkan Allah, engkau indah sekali...

RENCANA PEMBUATAN BIOGRAFI RAKOETTA SEMBIRING BRAHMANA

Ini bukan serangan fajar, namun rencana untuk menulis sejarah kepahlawanan dari seorang Rakoetta Brahmana sudah lama direncanakan oleh pihak keluarga dengan maksud agar generasi muda mengenal dan mengetahui adanya seorang pahlawan di Tanah Karo yang hampir tidak di dengar namanya. Namun yang dituliskan ini hanyalah sebagai pembukaan/ resume yang sedikit saja dibukakan agar yang sedikit ini dapat menggugah kita untuk semakin mencari tahu, menghormati salah satu pahlawan Tanah Karo ini dan mendukung pergerakan pembuatan buku biografi ini serta 'memburunya' nanti setelah terbit. Penulis akan memulai gerakan napak tilas pada awal Februari.

Rakoetta Sembiring Brahmana lahir di Desa Limang kecamatan Tiga Binanga, anak sulung dari Malem Sembiring Brahmana dan Bayang Tua br. Sebayang. Mempunyai seorang saudara kandung dan tujuh belas saudara tiri dari lima kali pernikahan ayahnya yang pada masa itu adalah Ketua Adat/ Pulu Limang.

Mengenyam pendidikan di Holland Inlandsch School di Kabanjahe pada tahun 1924, melanjutkan ke Perguruan Taman Siswa Medan. Selama bersekolah di Taman Siswa telah terlibat dalam gerakan Partai Nasional Indonesia. Keterlibatannya sebagai pemuda yang aktif di partai membawanya ke jenjang perjuangan yang lebih berat. Pada tahun 1930 Rakoetta mendirikan Indonesia Muda Cabang Medan.

Lama berkancah dalam dunia politik baik di PNI maupun GERINDO dan menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia pada Januari 1946, Komite Nasional Indonesia Tanah Karo mengadakan rapat di Kuta Gading Berastagi pada tanggal 13 Maret 1946 dan mengangkat Rakoetta menjadi Bupati Karo pertama setelah adanya penghapusan Swapraja (pemerintahan sendiri). Komite Nasional Indonesia berubah nama menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Rakoetta menjadi Ketua DPRD kala itu.

1 Agustus 1947 tentara Belanda menguasai kota Kabanjahe dan Berastagi, Bupati Rakoetta Brahmana memindahkan ibunegeri Tanah Karo ke Tiga Binanga. Namun sehari sebelum tentara Belanda menduduki Kabanjahe dan Berastagi rakyat membumihanguskan seluruh kota beserta 51 desa di Tanah Karo sehingga menjadi lautan api. Untuk melancarkan roda perekonomian rakyat di daerah yang belum diduduki Belanda, Bupati Rakoetta mengeluarkan uang pemerintah Kabupaten Karo yang di cetak secara sederhana dan digunakan sebagai pembayaran yang sah di daerah Kabupaten Karo pada tanggal 20 November 1947 dengan no.registrasi No.20490 nilai tukar Rp. 1000 perlembar.

Akibat serangan pasukan Belanda yang semakin gencar, pada tanggal 25 November 1947 Tiga Binanga jatuh ke tangan Belanda, Bupati Rakoetta memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Karo ke daerah Lau Baleng. Di Lau Baleng kesibukan utama yang dihadapi Bupati beserta rekan sekerja adalah menangani pengungsi yang berdatangan dari segala pelosok desa dengan mengadakan dapur umum dan pelayanan kesehatan, serta pencetakan uang pemerintahan Kabupaten Karo untuk membiayai perjuangan. Pada tanggal 7 Februari 1948, pemerintahan Kabupaten Karo pindah dari Lau Baleng ke Kuta Cane. Rakoetta memimpin Tanah Karo selama dua periode. Periode pertama 1946-1949, periode kedua 1949-1953.

Rakoetta Sembiring Brahmana diangkat sebagai Bupati Asahan pada tahun 1954 dan merangkap sebagai walikota Tanjung Balai karena kekosongan pemimpin pada masa itu. Tahun 1957 Rakoetta Brahmana menjadi anggota Konstituante Fraksi PNI. Pada tahun 1960 Rakoetta diangkat menjadi walikota Pematang Siantar. Pada masa sebagai Walikota Pematang Siantar Rakoetta membuka daerah perluasan sehingga dapat dilalui antara Pematang Siantar dan Kabanjahe. Rakoetta semasa hidupnya yang letih dan penuh perjuangan tidak lupa membuat suatu buku yang berjudul Corat-Coret Budaya Karo. Rakoetta Sembiring Brahmana tutup usia pada tanggal 28 Januari 1964.

Puisi ini akan mendahului lembar berikutnya dalam buku Rakoetta.


RAKOETTA
by Nancy Meinintha Brahmana on Wednesday, 1 September 2010 at 12:54
mengumpulkan ingatan tentangmu, wahai kekasih lama!
pijar hatiku berdegup kilat tatap matamu
kata tunjuk budak berlari
sepatah kata terucap seribu menanti,
pahlawan pujaan hati

"Tebas rambung agar dua daerah terhubung!"

Siantar tergopoh mengayun parang
merujuk kata sang komandan
tanpa satu bantahpun dapat menghalang
dikau pahlawan bernama RAKOETTA!

berat suara menghadang tantang
gagah mengawal ketika Hatta hendak dibuang

"Kita pergi ke Bukit Tinggi siapa menghadang kita tebang!"

balik kainmu adalah juntai selimut terkoyak
menimbun harta tidak teringat dalam benak
namamu kaya diingat tuatua berselimut lemak!

Asahan jarahan sawit berlapis getah
dataran tinggi Karo buah sayur melimpah
hijaukah tanganmu menatah?

"Buatlah padang penghargaan haribaan di Kabanjahe kota!
Agar tertoreh tiap nama para pahlawan darah!"

kini kekasih lama, diingatkah teman?
anakmu, adikmu, sanak saudaramu, daerahmu, ternyata
Terlalu miskin untuk menoreh namamu agar selalu dikenang
wahai pahlawan bangsa!

"Mari kita toreh kenang pada jalan berliku nama kekasih kita RAKOETTA"

Pemerintah kita ternyata tidak mengenal pendahulunya
ketika pipa bercangklong alis mengernyit membaca surat permohonan:
"RAKOETTA? Siapa dia?
Perlukah membuat nama jalannya?"

kita masih mempunyai anak cucu
ingin mengenang dan membicarakan kegagahan leluhurnya
seperti bangsa Israel yang rajin mencatat silsilahnya
sehingga mereka tidak terhilang
tidak terbuang....


Nancy Meinintha Brahmana

Cucu bungsu RAKOETTA BRAHMANA dari anak pertama

JINTAN, YANG MUDAH DI DAPAT DAN SANGAT BERMANFAAT

Sejak kecil penulis sering terserang berbagai macam penyakit, semisal asma, sinusitis, eksim, gampang demam, pompa jantung lemah dan sakit tulang. Ini dirasakan setiap hari hampir 24 jam dalam sehari. Obat-obatan dan racikan selalu menemani kemanapun dia pergi, bahkan tabung oksigen menjadi penghias kamar. Perasaan ciut oleh karena keadaan membuat penulis kurang percaya diri dan tidak dapat beraktifitas dengan baik. Gen ini saya turunkan pula ke buah hati sehingga diapun mendapat serangan yang sama. Namun tiga tahun yang lalu, ketika penulis membeli suatu buku resep masakan yang mencantumkan juga khasiat dari rempah yang digunakan, kehidupan dari hari ke hari semakin berubah dan penulis bebas dari penyakit sinusitis, tidak pernah eksim, asma yang sangat ringan atau bahkan jarang sekali dan jantung yang semakin kuat. Mau tahu resepnya?

Jintan (Nigella Sativia)
Jintan adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Kandungan Jintan sangat hebat dan luar biasa. Jintan mengandung 15 macam asam amino dan 9 macam asam amino essensial, mengandung asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3) serta unsur Sapion (Saponin).

Apakah yang dapat diperbuat oleh kandungan tersebut?
Jintan sebagai antihistamin dan antialergi, sehingga dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit kepala, sakit perut, maag, sinusitis, asma, bronchitis, keadaan gampang lelah dan penyakit pernafasan lainnya.

Senyawa yang terkandung di dalamnya dapat menghancurkan sel-sel tumor, mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV, karena dapat merangsang sumsum tulang sel-sel kekebalan.

Omega 6 dan omega 3 sangat berguna sebagai nutrisi bagi sel-sel otak untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.

Fungsi seperti kortikosteriod yang dapat mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh dan syaraf.

Unsur Saponin dapat menetralkan racun dalam tubuh dan mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress dan melancarkan air susu.

Sebaiknya Anda mengkonsumsi jintan yang bukan dijadikan tablet. Anda dapat membuatnya setiap hari seperti yang penulis lakukan setiap hari pula di sini.

1. Anda dapat mencampurkan jintan (hitam atau putih) bersama-sama dengan teh tubruk (yang bukan celup) di toples. Setiap kali Anda membuat teh, maka Anda juga meminum air jintan.

2. Anda dapat merebus air jintas saja, takaran untuk segelas air (400mi) adalah setengah sendok teh jintan, direbus agak lama hingga meresap.

3. Anda dapat merebus jintan bersama jahe, sere dan cengkeh, dengan takaran air 400ml, jintan setengah sendok teh, jahe seruas dan sere serta cengkeh sekitar lima butir (resep yang ini yang sering penulis lakukan hingga sekarang dan sinusitis, kolitis, asma, eksim, jantung, menjadi sembuh), penulis meminumnya sebelum tidur dan bangun tidur pagi.

Bagaimana, gampang bukan? Simpan uang Anda untuk membeli obat-obatan kimia yang menumpuk menjadi racun bagi tubuh, dan berpalinglah kepada Jintan. Selamat mencoba.

BAMBU, RUMPUT BERTUAH

Salah satunya adalah Bambu.
Tumbuhan yang kokoh ini adalah tanaman jenis rerumputan yang mempunyai rongga dan ruas dibatangnya. Indonesia memiliki 159 jenis bambu dari total 1250 jenis bambu di dunia. Namun sebanyak 30 - 40 persen bambu di Indonesia terancam punah akibat kehilangan lahan, pengambilan secara berlebihan dan penyelundupan ke luar negeri.

Bambu adalah tumbuhan yang kokoh, dapat hidup mulai dari -29C- 34C. Bambu adalah salah satu tanaman yang paling cepat tumbuh. Pada jenis tertentu tanaman bambu bisa di tebang setelah 3 tahun. Pada jenis yang lain bambu baru mulai menaik setelah 3 tahun. Namun percepatan pertumbuhan bambu amatlah pesat. Pada suhu tertentu dan kondisi tanah tertentu bambu mampu bertumbuh sekitar 60 - 100 cm dalam 24 jam.

Tahukah Anda bahwa Bambu mampu membersihkan radioaktif bukan hanya dari tanah namun juga dari air? Dengan demikian Bambu mampu sebagai tanaman rehabilitasi. Akar Bambu sangat kuat menghujam ke tanah sehingga dapat mencegah erosi dan apabila di tebang hingga pangkalpun masih dapat menumbuhkan kembali batang bambu. Tanaman Bambu menghasilkan 35% lebih banyak oksigen daripada tanaman lain pada umumnya dan mampu menyerap 4x lipat lebih banyak karbondioksida daripada tanaman lain biasa.

Mengapa saya menulis perihal Bambu.
Secara jujur kebotakan hutan di Indonesia sangat memprihatinkan. Indonesia yang di kenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena hutan tropisnya ternyata semakin mencemaskan dan menyedihkan oleh karena penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan kepentingan pribadi atau golongan sehingga mengorbankan keselamatan serta kesehatan manusia Indonesia bahkan dunia. Populasi semakin padat, polusi semakin meningkat. Longsor dan erosi menjadi berita yang tidak asing lagi. Diharapkan masyarakat turut membantu pemerintah melakukan reboisasi dengan cara menanam pohon-pohon. Namun menunggu pohon meninggi adalah memakan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan hutan. Pemikiran saya beralih dan tertuju kepada Bambu. Hasil hutan Bambu dinamakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Namun bukan itu saja, TAHUKAH ANDA BAHWA Bambu sangat potensial untuk menambah income Anda? Saya mencoba membujuk dan mempengaruhi Anda untuk menanam Bambu dilahan Anda atau bahkan membuat hutan Bambu. Dikarenakan Hutan Bambu yang dikelola dengan baik dapat menjadi tempat wisata seperti Wisata Hutan Bambu di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Bali. Namun lebih dari pada itu, mari saya perkenalkan bahwa:

Daun Bambu termasuk herba potensial. Kandungan flavonoidnya cukup tinggi sehingga dapat menjadi obat jantung, kandungan polisakarida, klorofil, asam amino, mikroelemen dan sebagainya mampu meredakan batuk, sesak napas, menurunkan lemak darah serta kolesterol, sebagai anti oksidan serta menurunkan demam dan mencegah dehidrasi. Bersifat uretik yang melancarkan air seni. Kandungan flavonoid yang tinggi bisa memperbaiki aliran mikrovaskular, fungsi trombosit dan peredaran darah di otot jantung. Daun Bambu yang bebas racun dapat langsung disuntikkan ke dalam vena dan dapat meningkatkan efisiensinya.

Maka, mengapa membiarkan lahan menjadi kosong dan tanah kering tidak mendapat sentuhan? Mari mencoba mengeruk keuntungan dari Bambu dan rasakan udara yang segar yang diberikan oleh Bambu.

UMBI/AKAR TERATAI

Pada suatu hari, saya yang senang berjalan-jalan di Pasar Modern Bumi Serpong Damai yang bersih dan tertata rapi, singgah di suatu lapak langganan untuk membeli sayuran. Saya melihat ada berbongkah-bongkah buah yang memanjang dan beruas setiap buahnya seperti kentang atau ubi. Saya bertanya pada pemilik lapak buah apakah itu namanya. Si bapak mengatakan itu adalah akar teratai. Karena penasaran, maka saya membeli akar teratai itu yang kata pemilik lapak enak untuk di sop dan berguna bagi kesehatan. Maka saya yang senang dengan sesuatu yang baru membeli satu ruas (lumayan mahal harganya) dan sesampai di rumah saya memadukannya dengan bahan makanan lain untuk dijadikan sop. Rasanya enak sekali dan krispi...! Setelah beberapa kali memasaknya sayapun ingin berbagi rasa yang sedap ini beserta kegunaannya untuk para sahabat sekalian.

Akar Teratai
Scientific name : Nelumbo Nucifera Gaertn
Tanaman yang tumbuh di rawa, lumpur, kolam dan berbunga amat cantik ini mempunyai khasiat yang luar biasa. Mulai dari bunga, biji, daun, batang dan akar. Namun saya hanya membahas soal akar/umbi teratai. Akar teratai mengandung Zat Tannic dan Asparagine. Zat Tannic juga banyak terdapat pada buah-buahan seperti Delima, Apel, Kurma. Juga terdapat pada daun Teh dan daun Sirih. Asparagine banyak terdapat pada tumbuhan Asparagus, Kentang, kacang, kacang-kacangan, biji-bijian dan Kedelai. Melihat dari dua kandungan di atas Akar Teratai sangat baik untuk dimasukkan pada diet makanan.

Kegunaan Umbi/Akar Teratai bagi kesehatan adalah baik untuk penyakit lever, paru, jantung, demam, tekanan darah tinggi, wasir. Tepung mentah Akar Teratai dapat menyembuhkan Sariawan. Tepung masak Akar Teratai bermanfaat untuk menguatkan jantung. Akar Teratai dapat diolah menjadi berbagai panganan selain untuk di masak menjadi sop dan tumisan, yakni dapat diolah menjadi dodol, keripik dan acar.

Tanaman yang mempunyai usia tahunan dan hidup di daerah Asia ini semakin jarang kita temukan. Namun beberapa daerah di Indonesia telah berupaya membudidayakannya. Bagaimana dengan Anda, semoga tertarik juga untuk membudidayakannya, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan rakyat Indonesia.

BUDIDAYA TERATAI

Setelah berbagi mengenai umbi teratai ternyata mendapat jemputan dari beberapa saudara yang ingin mengetahui bagaimana cara membudidayakan Teratai. Sebenarnya dari Teratai ini bukan hanya umbinya saja yang dapat menjadi makanan kesehatan namun keseluruhan dari tumbuhan ini yakni, umbi, batang, daun dan bunga/biji. Untuk mengulas satu-satu berarti memerlukan satu buku. Baiklah, setelah mencari keterangan sana-sini yang tempatnya itu-itu juga, saya dapat memberi resume mengenai budidaya Teratai secara sederhana.

Teratai dibudidayakan di perairan, kolam ataupun rawa-rawa. Tanaman ini tumbuh tegak, rimpang tebal bersisik dan tumbuh menjalar. Namun membudidayakannya jangan langsung menanam di kolam besar. Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk membudidayakan Teratai.
1. perbanyakan menggunakan biji (generatif)
2. perbanyakan menggunakan jaringan vegetatif/ memisahkan anakan yang muncul.
Diamkan umbi teratai di kolam pembibitan selama 10-14 hari di tempat yang cerah dan bermandi matahari. Hal ini memungkinkan umbi bertunas dan teratai bertumbuh. Teratai akan tumbuh lambat pada awalnya. Daun akan muncul apabila umbi telah berakar.

Teratai tidak memerlukan pemupukan. Sebab nutrisi dan hara sudah tersedia banyak dalam media air, khususnya kolam dan rawa. Hewan-hewan air menyumbang nutrisi dan hara dalam jumlah yang cukup banyak. Hal yang perlu diperhatikan pada awal pembibitan adalah kemungkinan rawan dimakan serangga dan kodok kecil. Perawatan lain yang perlu dilakukan hanyalah merapikan sulur daun teratai yang acak-acakan dengan menggunakan tongkat panjang.

Keuntungan daripada membudidayakan Teratai ini adalah tidak membutuhkan banyak waktu dan teknis yang rumit. Teratai jarang terserang hama penyakit karena lapisan lilin yang menyelimuti sulur dan daun oleh sistem pertahanan yang kuat. Teratai hanya membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak memerlukan perteduhan.

Harga umbi Teratai per hari ini yang penulis beli di Pasar Modern Bumi Serpong Damai adalah Rp. 25.000/kg.