Minggu, 15 Januari 2012

BAMBU, RUMPUT BERTUAH

Salah satunya adalah Bambu.
Tumbuhan yang kokoh ini adalah tanaman jenis rerumputan yang mempunyai rongga dan ruas dibatangnya. Indonesia memiliki 159 jenis bambu dari total 1250 jenis bambu di dunia. Namun sebanyak 30 - 40 persen bambu di Indonesia terancam punah akibat kehilangan lahan, pengambilan secara berlebihan dan penyelundupan ke luar negeri.

Bambu adalah tumbuhan yang kokoh, dapat hidup mulai dari -29C- 34C. Bambu adalah salah satu tanaman yang paling cepat tumbuh. Pada jenis tertentu tanaman bambu bisa di tebang setelah 3 tahun. Pada jenis yang lain bambu baru mulai menaik setelah 3 tahun. Namun percepatan pertumbuhan bambu amatlah pesat. Pada suhu tertentu dan kondisi tanah tertentu bambu mampu bertumbuh sekitar 60 - 100 cm dalam 24 jam.

Tahukah Anda bahwa Bambu mampu membersihkan radioaktif bukan hanya dari tanah namun juga dari air? Dengan demikian Bambu mampu sebagai tanaman rehabilitasi. Akar Bambu sangat kuat menghujam ke tanah sehingga dapat mencegah erosi dan apabila di tebang hingga pangkalpun masih dapat menumbuhkan kembali batang bambu. Tanaman Bambu menghasilkan 35% lebih banyak oksigen daripada tanaman lain pada umumnya dan mampu menyerap 4x lipat lebih banyak karbondioksida daripada tanaman lain biasa.

Mengapa saya menulis perihal Bambu.
Secara jujur kebotakan hutan di Indonesia sangat memprihatinkan. Indonesia yang di kenal sebagai salah satu paru-paru dunia karena hutan tropisnya ternyata semakin mencemaskan dan menyedihkan oleh karena penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan kepentingan pribadi atau golongan sehingga mengorbankan keselamatan serta kesehatan manusia Indonesia bahkan dunia. Populasi semakin padat, polusi semakin meningkat. Longsor dan erosi menjadi berita yang tidak asing lagi. Diharapkan masyarakat turut membantu pemerintah melakukan reboisasi dengan cara menanam pohon-pohon. Namun menunggu pohon meninggi adalah memakan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan hutan. Pemikiran saya beralih dan tertuju kepada Bambu. Hasil hutan Bambu dinamakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Namun bukan itu saja, TAHUKAH ANDA BAHWA Bambu sangat potensial untuk menambah income Anda? Saya mencoba membujuk dan mempengaruhi Anda untuk menanam Bambu dilahan Anda atau bahkan membuat hutan Bambu. Dikarenakan Hutan Bambu yang dikelola dengan baik dapat menjadi tempat wisata seperti Wisata Hutan Bambu di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Bali. Namun lebih dari pada itu, mari saya perkenalkan bahwa:

Daun Bambu termasuk herba potensial. Kandungan flavonoidnya cukup tinggi sehingga dapat menjadi obat jantung, kandungan polisakarida, klorofil, asam amino, mikroelemen dan sebagainya mampu meredakan batuk, sesak napas, menurunkan lemak darah serta kolesterol, sebagai anti oksidan serta menurunkan demam dan mencegah dehidrasi. Bersifat uretik yang melancarkan air seni. Kandungan flavonoid yang tinggi bisa memperbaiki aliran mikrovaskular, fungsi trombosit dan peredaran darah di otot jantung. Daun Bambu yang bebas racun dapat langsung disuntikkan ke dalam vena dan dapat meningkatkan efisiensinya.

Maka, mengapa membiarkan lahan menjadi kosong dan tanah kering tidak mendapat sentuhan? Mari mencoba mengeruk keuntungan dari Bambu dan rasakan udara yang segar yang diberikan oleh Bambu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar