Selasa, 17 Januari 2012

EMANSIPASI WANITA

by Nancy Meinintha Brahmana on Tuesday, 4 October 2011 at 11:55

EMANSIPASI WANITA adalah proses pembebasan diri wanita dari kedudukan yang semula dianggap rendah dibandingkan lelaki; persamaan hak derajat sesuai dengan pria. /Kamus Besar Bahasa Indonesia, KASHIKO, hal 214./

Hak artinya milik, kepunyaan, benar, kekuasaan untuk melakukan atau berbuat sesuatu; wewenang menurut hukum. /ibid, 268/

Derajat artinya martabat, pangkat, tingkatan. /ibid, 190/

Di Indonesia emansipasi wanita dikumandangkan oleh Ibu Kartini. Di mana beliau menginginkan para wanita berhak untuk mendapat pengajaran, pendidikan agar tidak menjadi bodoh.

Proses pembebasan diri.
Sebelum gerakan emansipasi dikumandangkan, sedari dulu wanita menduduki tempat yang lebih rendah dibandingkan lelaki sehingga wanita dapat diperlakukan semena-mena, menjadi selir kesekian, gundik, babu, budak yang suaranya tidak didengar dan tidak mendapat pendidikan yang layak. Bahkan sebagai istri wanita merasa terkekang karena tidak dipenuhi hak hidupnya sebagai seorang manusia dan suaranya tidak di dengar.
Maka wanita mengumandangkan diri bahwa merekapun mempunyai hak dan derajat sesuai dengan pria. Wanita mengambil bagian dari kehidupan pria dari segi pekerjaan, pemikiran dan rumah tangga.

Emansipasi wanita yang diharapkan oleh Ibu Kartini bertujuan agar wanita mendapat pengajaran dan pendidikan yang cukup baik sehingga melaluinya wanita tidak bodoh dan dengan bijaksana dapat membantu pria di dalam kehidupannya. Wanita sebagai tangan kanan pria harus memiliki hikmat dan bijaksana yang sangat mulia sehingga pria dapat bekerja secara optimal tanpa merasa tersudut oleh wanita.

Manusia mempunyai persamaan derajat di mata Tuhan, dimana Tuhan tidak membedabedakan pria dan wanita di dalam pemberian berkat, pengabulan doa, kasih dan juga keselamatan. Sehingga Tuhan menginginkan manusia sebagai manusia yang mampu mengasihi satu sama lain seperti dirinya sendiri.

Manusia mempunyai hak dan derajat yang sama dimata hukum, sehingga pria tidak boleh melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap wanita, dan negara wajib menghukum warga negaranya yang menyakiti manusia lain dalam pandangan hukum.

Emansipasi wanita tidaklah menobatkan wanita sebagai presiden atau ketua MPR atau DPR. Emansipasi wanita tidaklah melantik wanita untuk menjadi pilot tempur. Emansipasi lebih difokuskan kepada kebijaksanaan dan hikmat sehingga kemuliaan wanita terpancar dan menjadikan pria semakin produktif dalam mengolah 'tanahnya'.

Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan wanita tanpa mengusik pekerjaan pria adalah :
Guru sekolah, guru musik, membuka butik atau toko dirumah, membuka bisnis dirumah, praktek dokter dirumah, arsitek paruh waktu, seniman, menjahit, merangkai, membuka les dirumah, salon, mengajar masak, konsultan yang membuka praktek dirumah dan segala sesuatu yang tidak membuat wanita harus meninggalkan rumah dari pagi sampai malam.

Akibat-akibat yang ditimbulakan oleh emansipasi yang salah adalah :
1. stres : bukan hanya stres terhadap diri sendiri atau pekerjaan tetapi juga merembet ke pasangan dan ke anak hingga keluarga besar. Stres dapat memicu kemarahan.

2. keinginan seks yang menurun : pasangan wanita akan mengalami penurunan seks ketika letih dan mengakibatkan terjadinya perasaan jauh kepada suami sehingga kurang melayani suami.

3. perhatian terhadap anak menurun : anak-anak akan lebih susah diberitahu. Pasangan yang bekerja membuat anak bertingkah untuk meminta perhatian lebih. Tuntutan-tuntutan ini dapat memicu terjadinya kesalahan pada orang tua dan anak.

4. kurang waktu ibadah : pasangan yang bekerja tidak melakukan ibadah keluarga karena keletihan, sehingga tidak mempunyai jam-jam doa.

5. rohani menurun : pekerjaan yang menumpuk membuat stres para pegawai sehingga sering sekali berbincang-bincang atau berkumpul yang tidak perlu. Cerita-cerita yang tidak perlu bahkan menjurus ke pornografi sehingga hati tidak lagi diasah untuk berkomunikasi batin yang benar dan tidak memuliakan Tuhan.

6. konsumtif : wanita yang bekerja meningkatkan keinginan-keinginan untuk memiliki sesuatu karena memiliki gaji sendiri.

7. egois : wanita menjadi egois dan tidak mau mengalah karena gaji yang lebih besar atau lebih pintar atau pangkat yang lebih tinggi.

8. perceraian : stres, perasaan letih, perasaan tidak dibutuhkan dan keluhan-keluhan akan terdengar diluar rumah sehingga dapat menjadi jerat bagi si iblis sebagai perselingkuhan.

Masih banyak hal lain yang dapat kita lihat sebagai akibat emansipasi yang salah. Itulah sebabnya wanita juga harus memikirkan dari dini sekolah apakah yang dapat dia masuki agar segala ilmu yang didapatnya boleh berguna baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Tuhan.


Nancy Meinintha Brahmana,
4 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar