Minggu, 15 Januari 2012

UMBI/AKAR TERATAI

Pada suatu hari, saya yang senang berjalan-jalan di Pasar Modern Bumi Serpong Damai yang bersih dan tertata rapi, singgah di suatu lapak langganan untuk membeli sayuran. Saya melihat ada berbongkah-bongkah buah yang memanjang dan beruas setiap buahnya seperti kentang atau ubi. Saya bertanya pada pemilik lapak buah apakah itu namanya. Si bapak mengatakan itu adalah akar teratai. Karena penasaran, maka saya membeli akar teratai itu yang kata pemilik lapak enak untuk di sop dan berguna bagi kesehatan. Maka saya yang senang dengan sesuatu yang baru membeli satu ruas (lumayan mahal harganya) dan sesampai di rumah saya memadukannya dengan bahan makanan lain untuk dijadikan sop. Rasanya enak sekali dan krispi...! Setelah beberapa kali memasaknya sayapun ingin berbagi rasa yang sedap ini beserta kegunaannya untuk para sahabat sekalian.

Akar Teratai
Scientific name : Nelumbo Nucifera Gaertn
Tanaman yang tumbuh di rawa, lumpur, kolam dan berbunga amat cantik ini mempunyai khasiat yang luar biasa. Mulai dari bunga, biji, daun, batang dan akar. Namun saya hanya membahas soal akar/umbi teratai. Akar teratai mengandung Zat Tannic dan Asparagine. Zat Tannic juga banyak terdapat pada buah-buahan seperti Delima, Apel, Kurma. Juga terdapat pada daun Teh dan daun Sirih. Asparagine banyak terdapat pada tumbuhan Asparagus, Kentang, kacang, kacang-kacangan, biji-bijian dan Kedelai. Melihat dari dua kandungan di atas Akar Teratai sangat baik untuk dimasukkan pada diet makanan.

Kegunaan Umbi/Akar Teratai bagi kesehatan adalah baik untuk penyakit lever, paru, jantung, demam, tekanan darah tinggi, wasir. Tepung mentah Akar Teratai dapat menyembuhkan Sariawan. Tepung masak Akar Teratai bermanfaat untuk menguatkan jantung. Akar Teratai dapat diolah menjadi berbagai panganan selain untuk di masak menjadi sop dan tumisan, yakni dapat diolah menjadi dodol, keripik dan acar.

Tanaman yang mempunyai usia tahunan dan hidup di daerah Asia ini semakin jarang kita temukan. Namun beberapa daerah di Indonesia telah berupaya membudidayakannya. Bagaimana dengan Anda, semoga tertarik juga untuk membudidayakannya, meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar